Rabu, 05 Januari 2011

Sebab-sebab Gelisa

Biismillahir rohmaanir rohiim..

Tidak seorangpun yang luput dari rasa gelisah, apakah ia pejabat, pengusaha, dokter, guru, petani, pedagang, siapupun dia, karena gelisah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Setiap orang, siapapun ia, pernah diserang kegelisahan. Namun satu hal yang perlu diingat bahwa gelisah yang berkelanjutan sangatlah berbahaya.

Orang yang sering gelisah akan diserang oleh rasa tidak percaya diri. Kemudian timbulah perasaan takut yang berlebihan, perasaan takut miskin, takut mati, takut tidak mendapat jodoh, takut sebentar lagi akan datang masa pensiun, yang dulu tanda tangannya laku dan berpengaruh kemudian tidak lagi laku apalgi berpengaruh dan seterusnya berbagai jenis ketakutan yang tidak pada tempatnya.

Gelisah sama halnya dengan iman, kadang kadarnya naik terkadang menurun, Qolbu – hati seseorang suatu saat senang, berbunga-bunga, penuh dengan keceriaan. Namun dibalik itu disuatu saat yang lain, hati juga sering gundah, gelisah, hambar, hampa tanpa rasa. Kalau sudah begitu apapun menjadi susah, bisa jadi apa yang dikerjakan tidak maksimal bahkan malah salah tidak karuan. Tidak bisa tidur, mata menerawang kosong tanpa harapan, kesal tapi bingung . Kenapa demikian, ada beberapa yang menyelimutinya:

1. Kurang bersyukur

Seperti janji Allah Azza Wa Jalla dalam firman-Nya:

وإذ تأذن ربكم لئن شكرتم لأزيدنكم ولئن كفرتم إن عذابي لشديد

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat-Ku kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS. Ibrahim [14]:7).


Dalam Qs: Hud 11:6,
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).

pribadi yang memiliki sifat syukur dalam dirinya, tidak tampak sama sekali dalam dirinya penyesalan dalam penderitaan, rasa putus asa dalam ujian, ia tidak gelisah, apapun yang dihadapinya tidak membuatnya menjadi gelisah. Karena keindahan pribadinya itu,
Alloh merelakan diri-Nya duduk bersama golongan orang-orang seperti ini.

Firman Alloh Azza Wa Jalla,

نعمة من عندنا كذلك نجزي من شكر

"Sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang bersyukur (QS. Al-Qamar [54]:35).

2. Banyak menuntut

Bila sudah kurang bersyukur, dibalik itu biasanya muncul persaan tidak puas, tidak bisa menerima apa yang telah diperolehnya. Ketidakpuasan itu disusul dengan keinginan selanjutnya yang disebut menuntut. Mencintai dunia berlebihan sehingga tidak puas dengan apa yang telah diberikan Allah Azza Wa Jalla kepadanya,

Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam mengkhawatirkan umatnya yang mencintai dunia secara berlebihan.

''Yang paling aku takutkan dari umat sepeninggalanku adalah jika kesenangan dunia dan hiasannya dibuka untuk kalian.''
(Muttafaq 'Alaih)

3. Berbuat zhalim

Sering melakukan perbuatan menyusahkan atau menyengsarakan orang lain. Semakin orang sengsara semakin senang hatinya, dan terus begitu selalu mencari sesuatu untuk menzholimi orang lain. Kalau tidak hatinya tidak puas, menjadi gelisah. Tidak lapang, bening tanpa bebas.

Jika ia mempunyai anak buah yang bekerja padanya, ia selalu menunda-nunda honornya yang merupakan haknya. Padahal di sisi lain ia selalu menuntut agar bekerja semaksimal mungkin yang dapat memuaskan hatinya. Ia senang melihat anak buahnya merengek melakukan pinjaman karena tidak mencukupi atau karena honornya belum dikeluarkan dan berkesusahan. Semakin merengek semakin senang hatinya, begitu seterusnya dengan pekerjaan yang lainnya dengan siapapun ia selalu senang melihat orang lain susah, dan gelisah bila melihat orang senang, atau melebihinya.

4. Banyak dosa

Setiap kesalahan yang dilakukan seseorang, maka kesalahan itu akan membekas dalam hatinya sebagai perasaan bersalah. Semakin banyak melakukan kesalahan semakin banyak pula bekas yang tersimpan dalam hatinya sebagai sebuah kesalahan. Sehingga hatinya menjadi gelisah, dan semakin banyak kesalahan yang dilakukan maka semakin gelisah pula hatinya, begitu seterusnya. Sehingga hati itu menjadi luka, sakit, penuh dengan kegelisahan. Ibnu Qayyim berkata, ''Jika kamu menemukan keterasingan karena perbuatan dosa, maka segera tinggalkan dan jauhi dosa dan maksiat. Hati tidak akan tenang dengan perbuatan dosa.''

5. Lemah iman

Seseorang yang imannya lemah, akan sangat mudah terpengaruh dengan keadaan sekelilingnya. Ia akan banyak mengeluh dan menyalahkan sekelilingnya, tidak sesuai dengan keinginannya. Orang yang lemah iman akan mudah mengeluh bahkan orang yang lemah iman tidak yakin dengan kemahakuasaan Allah. Padahal, hidup dan mati, rezeki dan jodoh manusia, semua sudah diatur dan ada dalam kekuasaan Allah Azza Wa Jalla.

Tidak ada satu daun pun yang gugur tanpa sepengetahuan Alloh, baginya sangat mudah mengubah terbit matahari dan bulan, mengguncang bumi dengan segala isinya, apalagi sekedar mati, rezaseki dan jodoh manusia, kekuasaan Alloh sangatlah besar, tiada yang melebihiNya.

Bagi orang yang berimnan, tentu segalanya mengarahkan kehidupannya sehari-hari kepada Allah..

seperti firman Allah Azza Wa Jalla

الذين آمنوا وتطمئن قلوبهم بذكر الله ألا بذكر الله تطمئن القلوب

''Yang beriman dan tenteram hatinya lantaran ingat kepada Allah, ketahuilah dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram (QS 13:28).

Wallahi taufiq Wal Hidayah ..semoga bermanfaat...

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ila ha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika....

*************

Kiriman Sahabat FB ku :Abu Azvhierandha December 15, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar