Rabu, 03 November 2010

Hadiah Sederhana


“Bucik, kapan ulang tahunya?” Tanya Ayuk Manda (keponakanku yang berusia 7 tahun)
“Kenapa yuk bertanya?, mau kasih bucik hadiah” senyumku balik bertanya
“Bucik ulang tahun tanggal 15 Januari tahun depan:
“Oh..”
“Ayuk mau kasih bucik hadia, tas besar warna hitam”
“Harganya mahal cik, 1 juta”
“Bucik mau tasnya?”
“Benaran yuk!, alhamdullah kalu gitu bucik mau tasnya”
“Boleh dilihat tasnya sekarang yuk?” tanyaku penasaran
“Ia cik boleh. Ayuk ambil dulu tasnya di rumah, bucik tunggu di sini dulu ya”.
“Oke deh!”

Harap cemas ku tunggu hadiah ulang tahun dari ayuk. Semoga ia lekas kembali.
“Cik, ini hadianya” disodorkannya tas tersebut sambil tesenyum malu
Ku amati dengan seksama tas besar berwarna hitam yang kata ayuk harganya 1 juta. Dengan senyum lepas ku tanya ayuk.
“Ayuk sudah izin dengan ibu dan bapak kalau mau kasih bucik hadih” senyum ku yang tak bias ku tahan melihat hadiah itu.
“Sudah cik, kata ibu ga pa-pa”.
“Subbhanallah, terimakasih ya ayuk ku sayang hadiahnya”
“Sebelumnya bucik mau tanya tas ini dipakai untuk apa yuk karena bucik belum tahu gunanya?”
“”Untuk tempat makanan cik, kalu bucik ke sekolah letakan nasi di tas ini” jawabnya polos
“Berarti harus banyak dong bawa nasinya, kan tasnya besar” senyumku mendengar jawab ayuk
“Ia cik” sambil menanggukan kepala ayuk sepakat dengan pernyataan ku
“Oh ia yuk, makainya gimana tas in?, bucik belum tahu caranya?”
“Disandang aja cik, kan talinya ada”
“Nah, seperti itu cik memakinya” dengan memperaktekan mengajari ku memakai tas itu.
Tambah tersenyum geli aku melihat diri memakai tas itu.

Tahukah teman-teman tas seperti apa yang ayuk manda berikan. Tas itu berwarna hitam tipis yang ukurannya cukup besar dapat diserut-serut talinya untuk membukanya. Bagian depan tas tertulis VOG HELMET. Tas ini adalah wadah helem baru dibeli ibunya tadi pagi. Lucu sebenarnya saat tas sebesar ini dikatakan ayuk sebagai wadah makanan dan lebih lucu lagi saat memakai tas itu, hiks.. hiks… hiks… Aku terlihat seperti pemulung yang mencari sesuatu bahkan terlihat juga seperti nenek-nenek mau ke sawah. Ayuk…ayuk..senyumku dalam hati melihat tingkahnya,

Subhanallah kagum ku terhadap anak ini dengan niat baiknya. Bukan dari harga ataupun bentuk tas yang ku nilai tapi kesungguhan dan ketulusannya yang membuat ku malu. Ketulusan dan kepolosan anak ini yang membuat ku bangga. Semoga engkau menjadi anak yang solehah yang selalu menebar kebaikan doaku. Amein. Teruskan selalu berbuat baik sekecil apapun yang dapat engkau berikan, bidadari kecilku.

Di ruang mengajar 21 Ok 01

Tidak ada komentar:

Posting Komentar