Senin, 08 November 2010

Terjebak


Tet…tet…sekarang menunjukan pukul 12.15. Aku siap-siap ke kamar mandi ambil wudhu persiapan sholaht dzuhur.
Wow, anak-anak udah antrian duluan di kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Ya sudahlah, ambil wudhu di ruang kepala sekolah biar lebih cepat.
Alhamdullah kepala sekolah ternyata ada di ruang tamu berbicang dengan orang tua siswa, itu artinya aku tidak perlu malu untuk masuk ruang beliau, ujarku dalam hati.
Baru melongo ke ruang kepala sekolah, teranya guru sudah antrian juga ambil wudhu tapi tidak sebanyak antrian anak. Sembari menuggu antrian aku tegur sapa dulu dengan satpam.

Aku lihat kembali ruang kepala sekolah memastikan kalu guru sudah ambil wudhu. Alhamdullah sekarang giliranku ambil wudhu.
“Sudah pak ambil wudhunya”
“Sudah bu, silahkan. Kami duluan ke musolah bu” tegur mereka
“Ia pak, terimakasih”
Tanpa basa basi langsung masuk ruangan dan melepas kaos kaki dan kuletakan HP diatas meja. Auzubillahminasyaitonnirajim, langsung melangkah kaki kiri menuju kamar mandi.
Cekek.. bunyi pintu kamar mandi ku dorong hingga tertutup.
Ya allah aku baru sadar , ternyata setelah ku lihat pegangan pintu sudah terlepas.
Ku pegang sisa gagang pintu dengan sekuat tenaga.
Hek..hek..ku tarik lagi sisa gagang pintu, namun pintunya belum juga mau terbuka.
Ya allah, aku terjebak dalam ruang kamar mandi kepala sekolah.

Dengan perasan cemas dan malu bercampur dihati.
Ya allah, alangkah sayangnya Engkau dengan hamba-Mu ini , Engkau uji aku karena aku mampu melakukannya.
Bagaimanapun caranya aku tidak akan minta tolong dengan cara berteriak. Aku akan berusaha semampunya dan memohon pertolongan allah, tekatku dalam hati.
Ku ambil nafas dalam-dalam, selanjutnya ku tenangkan diri untuk langsung mengambil wudhu. Setelah diri merasa tenang. Ku lihat di sekitar kamar mandi yang ada kunci pintu dan besi penutup pintu.
Ku ambil besi pintu untuk kucoba masukan disela-sela pintu, namun cara ini belum juga berhasil. Ku ulangi lagi dengan cara yang sama namun gagal juga.
Ya allah, izinkan hamba-Mu ini sholat berjama di musolh lirihku dalam hati.
Ku coba kembai dengan menggunakan kunci pintu. Ku masukan kunci pintu di sela-sela pintu, kutekan dan kutekan dengan sekuatnya. Namun pintu belum juga mau terbuka.
Perasaan ku cemas kembali, Ku pakas menarik pintu dengan sisa gagang pintu sekuat tenaga namun gagal juga.

Ya allah, izinkan hamba-Mu yang dzolim ini mlaksanakan sholat dzuhur berjamaa, liriku kembali.
Ku coba menenangkan kembali hati ini, dengan berbaik sangka bahwa pintu ini akan terbuka.
Aku ambil kunci pintu kumasukan kembali disela-sela pintu, ya allah izinkanlah pintu ini terbuka.
Ku tekan dan kutekan lagi kunci pintu, ya allah bantulah hamba-Mu ini.
Cekek..bunyi pintu berhasil ku buka, ya allah terimaksih atas bantuan-Mu.
Perasaan ku haru, ingin rasanya sujud syukur atas pertolongan allah hari ini, namun langkahku langsung menuju musolah takut ketinggalan sholat berjamaa. Ingin kutumpahkan semua di sajadah atas kejadianku hari ini.
Alhamdullah ternyata allah masih mengizinkan aku sholat berjamaa. Ingin tumpah air mata ini mengingat kembai ketidak mampuanku terjebak di dalam kamar mandi.
“Sudah lama sholat berjamaanya nak” tanyaku dengan anak-anak di luar musolah
“Belum bu, mukenah habis dipakai teman-teman yang sholat duluan”
“Kami sholatnya giliran kedua bu dan ibu jadi imam ya” jawab merka
“Insyallah nak” jawabku

Syukron ya allah telah mengatur rencana hidupku hari ini, engkau izinkan hamba sholat berjamaa dengan menjadi imam bukan mejadi makmu sesuai dengan rencanaku.
Indahnya hidup ini jika kita berbaik sangka dengan ujian allah karena allah berada pada perasangka hamba-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar